"SELAMAT DATANG DI BLOGKU, SILAHKAN PILIH MENU INFO & TIPS YANG TERSEDIA"

Likes

Selasa, 16 Februari 2010

Daya Saing Indonesia Peringkat 59 di Dunia; Industri Teknologi Informasi

Peringkat 15 di Asia Pasifik

"Australia, Singapura, Jepang, Taiwan, dan Selandia Baru Berada Pada Peringkat Teratas di Asia Pasifik."

Hotel Sultan, Jakarta, Kabarindo- Sebuah penelitian yang belum lama ini diumumkan oleh the Economist Intelligence Unit (‘EIU’) dan disponsori oleh Business Software Alliance (‘BSA’) menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 59 dunia dalam indeks daya saing industri teknologi informasi (‘TI’), turun satu peringkat dari hasil penelitian sebelumnya pada tahun 2008. Penelitian yang kini memasuki tahun ketiga tersebut menilai dan membandingkan perkembangan TI di 66 negara untuk melihat sejauh mana indeks daya saing TI di negara-negara tersebut. Sembilan belas dari 20 negara peringkat atas dalam daftar tahun lalu, kembali masuk dalam daftar 20 teratas negara paling kompetitif tahun ini. Lima negara dengan tingkat TI paling kompetitif di Asia Pasifik adalah Australia, Singapura, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, dan Selandia Baru.

“Dalam kondisi ekonomi saat ini, sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk terus mendorong pertumbuhan sektor teknologi. Sektor TI tetap menjadi penggerak utama kemajuan ekonomi. Sangat penting bagi pemerintah untuk mendukung inovasi dan mengambil langkah untuk merangsang hasil sektor teknologi yang membantu menarik minat investor dan mempercepat pemulihan ekonomi negara,” papar Claro Parlade, Direktur BSA yang membidangi masalah Software Policy untuk wilayah Asia Pasifik.

“Penelitian ini menunjukkan bahwa negara yang memiliki kerangka hukum yang kuat dalam melindungi hak kekayaan intelektual umumnya unggul dalam hal TI dan memiliki nilai lebih dalam indeks. Sebaliknya, negara yang lemah dalam hal perlindungan hak kekayaan intelektual umumnya bukanlah negara yang merupakan inovator dalam bidang TI. Beberapa negara menggantungkan daya saing mereka dengan pasar tenaga kerja yang murah, namun hal ini akan sulit bertahan dalam jangka waktu lama. Dengan meningkatkan faktor-faktor yang berpengaruh pada tingkat daya saing TI, ekonomi Asia tidak hanya mampu meningkatkan peringkat indeksnya, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang,” lanjut Parlade.

Hasil Temuan Economist Intelligence Unit (EIU)
Menurut EIU, Amerika Serikat tetap menjadi negara paling kondusif untuk perkembangan dan pertumbuhan perusahaan TI meski kondisi bisnis semakin sengit dan kebutuhan akan perlindungan juga kian meningkat. Kanada dan beberapa negara Eropa Barat seperti Finlandia, Swedia, dan Belanda juga berada pada posisi atas karena memiliki infrastruktur TI yang baik dan dukungan kuat untuk riset dan pengembangan TI, di samping adanya faktor-faktor lain. Di negara-negara berkembang, banyaknya karyawan atau pekerja dengan kemampuan TI yang tinggi tetap menjadi faktor signifikan untuk Cina, India, Rusia, dan beberapa negara lain. Namun kurangnya perkembangan di bidang lain seperti infrastruktur TI, tetap menjadi hambatan dalam tingkat daya saing mereka.

Beberapa temuan penting riset TI di Asia Pasifik:
- Usaha-usaha yang terkoordinasi antara pemerintah, universitas dan perusahaan TI di Asia Pasifik diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelatihan teknologi dan memperluas perekrutan tenaga kerja potensial. Negara-negara Asia terus menghasilkan tenaga-tenaga TI dalam jumlah besar namun masih tertinggal dibandingkan Amerika Utara dan Eropa dalam hal penyediaan pendidikan teknologi yang menyeluruh. Di Asia, pelatihan TI akan menguntungkan dari segi banyaknya investasi dalam pendidikan bisnis dan kemampuan bahasa.

- Perlindungan hak kekayaan intelektual tetap menjadi faktor penting untuk tingkat daya saing sektor TI. Di negara-negara maju, perlindungan terlihat sangat kuat sedangkan di negara-negara berkembang seperti Vietnam mulai terlihat adanya perkembangan meski masih perlahan-lahan, terutama dalam hal penegakan hukum. Seiring dengan makin pentingnya inovasi dibandingkan tenaga kerja murah bagi perusahaan-perusahaan TI di Cina dan India, perlindungan hak kekayaan intelektual diharapkan dapat lebih ditingkatkan di negara-negara ini.

- Negara-negara dengan penetrasi broadband tinggi, meraih nilai tinggi dalam kategori infrastruktur TI dan pemeringkatan secara umum. Australia, yang termasuk dalam daftar sepuluh teratas, adalah salah satu negara yang paling maju dalam mengembangkan rencana stimulus broadband. Ini menunjukkan betapa pentingnya upaya peningkatan akses broadband bagi pemerintah Australia.

- Di negara-negara berkembang, penetrasi broadband dan kepemilikan komputer pribadi (Personal Computer atau ‘PC’) terus menurun dan membuat sektor TI mereka tertinggal dibandingkan negara maju. Saat negara-negara maju menaikkan kepemilikan PC (desktop dan notebook) hingga 60%-85% dari seluruh populasi, tingkat kepemilikan PC di negara-negara berkembang yang pertumbuhan sektor TI-nya tinggi seperti Cina, India, dan Vietnam tetap berada di bawah 20%.

- Singapura berada di peringkat tiga dalam hal inovasi berkat dukungan kuat riset dan pengembangan serta pendaftaran paten atas inovasi perusahan-perusahaan TI mereka. Perusahaan-perusahaan TI di Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang juga merupakan negara-negara yang aktif mendaftarkan hak paten TI di Asia.

- Taiwan dan Korea Selatan menurun secara signifikan dalam daftar tahun ini; Taiwan dari peringkat 2 menjadi 15 dan Korea Selatan dari peringkat 8 menjadi 16, terutama disebabkan karena penurunan dalam hal riset dan pengembangan mereka. Hal ini merupakan hasil perubahan atas sumber data yang digunakan pada model indeks untuk menilai paten-paten yang berkaitan dengan bidang TI.

Enam Kunci Peningkat Daya Saing
Menurut EIU, ada enam faktor yang bekerjasama menciptakan lingkungan yang baik bagi sektor TI, yaitu: ketersediaan tenaga kerja terampil; budaya yang mendukung inovasi; infrastruktur teknologi bertaraf dunia; rezim hukum yang memberi perlindungan atas hak kekayaan intelektual; ekonomi yang stabil, terbuka dan kompetitif; dan kepemimpinan pemerintah yang bisa menyeimbangkan antara mempromosikan teknologi dan mewujudkan kekuatan pasar untuk bekerja.

Negara-negara yang menjalankan keenam “peningkat daya saing” dengan baik ini umumnya adalah negara-negara dengan industri TI yang sangat maju. Penelitian ini dimaksudkan sebagai pedoman atau peta jalan bagi pemerintah dalam menentukan kekuatan dan kelemahan mereka dalam usaha memperkuat sektor TI di negara masing-masing.

Temuan lain yang didapat dari penelitian EIU dan rekomendasi BSA antara lain:
- Jaringan broadband adalah faktor penting bagi daya saing TI, dan kesenjangan daya saing ini bisa semakin lebar bagi negara yang lemah dalam mengadopsi jaringan broadband. Perusahaan-perusahaan TI menuntut akses internet yang cepat, handal, serta aman, dan kebutuhan broadband akan terus berkembang seiring dengan makin banyaknya jasa TI dan aplikasi yang dikirim melalui internet.
- Investasi dalam pengembangan keterampilan tetap menjadi suatu keharusan jangka panjang. Negara-negara yang bisa menggabungkan pelatihan TI, bisnis dan kemampuan bahasa akan menghasilkan tenaga kerja TI yang handal.
- Proteksi dan dukungan untuk “juara nasional” akan menghalangi usaha pemulihan dan daya saing dalam jangka panjang. Pemerintah harus menyeimbangkan antara dukungan yang mendorong pertumbuhan industri dan investasi, dengan hal–hal yang memperkenalkan praktik pasar yang tidak adil dan proteksi yang bisa merusak daya saing.
- Perlindungan hak kekayaan intelektual meningkat di beberapa negara berkembang, namun masih membutuhkan perkembangan lebih jauh. Perlindungan hak kekayaan intelektual tetap menjadi hal yang sangat penting untuk daya saing TI dan sekaligus jalan yang relatif lebih murah untuk mendorong pembangunan ekonomi jangka panjang.

Untuk informasi lebih lanjut tentang hasil pemeringkatan dan metodologi, lihat ‘Resilience amid turmoil: Benchmarking IT industry competitiveness 2009’ Whitepaper.

Sponsor Resmi

Sponsor Resmi

Game Seru!!!!

Pengunjungku!!!!

free counters free counters

Bagaimana tanggapan anda mengenai isi blog ini?

"TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOGKU"